Submersible Deep Well Pump (Pompa Satelit) adalah pompa sumur dalam dia 4" ~ 6" atau lebih yang terbuat dari baja tahan karat
SUMUR BOR DALAM / ARTESIS
Sumur Bor dalam (DEEP WELL DRILLING) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan Filter Air untuk memproses air baku yang tidak memenuhi syarat air bersih menjadi air bersih. Penggunaan Filter air memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang cukup merepotkan serta membutuhkan biaya perawatan yang cukup tinggi.
Dengan menggunakan SUMUR BOR DALAM (DEEP WELL DRILLING) masalah tersebut bisa diatasi karena kecenderungan kondisi tanah yang memiliki kandungan air yang jelek / tidak memenuhi syarat air bersih tersebut biasanya berkisar di kedalaman 12 m s/d 40 meter.
Khusus untuk dilokasi yang memiliki kadar Garam yang tinggi, semisal di daerah pesisir pantai , kedalaman pengeboran bisa mencapai diatas 100 meter untuk memperoleh air bersih. hanya saja kualitas dari air di kedalam ini memiliki kontur warna tersendiri dan juga suhu diatas suhu air biasa. Akan tetapi kualitas air ini layak untuk digunakan sebagai air bersih untuk mandi, cuci dan kegiatan komersial lainnya.
SUMUR BOR DALAM / ARTESIS MENGATASI AIR KUNING, BAU / ZAT BESI YANG TINGGI
Di sebagian besar wilayah Indonesia, banyak dikeluhkan kondisi air yang kuning, Bau besi atau bau karat serta mengandung Zat besi ( Fe ) yang diambang batas yang diperbolehkan oleh PDAM/PAM. Hal ini dikeluhkan karena sifatnya yang merusak jika digunakan, Kondisi ini banyak merugikan pengguna air, Biasanya dengan melakukan pengeboran yang dalam Kondisi air ini dapat diatasi, hanya saja di beberapa daerah kondisi pengeboran yang dikarenakan lokasi di kedalaman tertentu memiliki kontur tanah berbatu sehingga untuk beberapa perusahaan pengeboran local (Tukang Pantek sumur) tidak dapat diatasi karena keterbatasan alat-alat pengeboran.
SUMUR BOR DALAM / ARTESIS UNTUK MENGATASI AIR ASIN / BERGARAM
Di beberapa daerah di pesisir pantai kebutuhan air tanah atau air tawar juga sangat tinggi , dikarenakan air tanah yang tawar ini merupakan kebutuhan vital bagi sumber kehidupan penduduk di sekitarnya. Hanya saja kegiatan explorasi untuk memperoleh air tawar dan bersih di lokasi pesisir pantai dirasa cukup sulit hal ini dikarenakan pengeboran yang relative sangat dalam bahkan bisa mencapai 200 meter lebih.
Dengan pembuatan sumur bor air dalam/artesis kesulitan untuk memperoleh air bersih ini dapat dilakukan dengan baik, dan banyak hotel, resort yang dipinggir pantai memanfaatkan sumber air ini untuk aktifitas komersial mereka.
PENENTUAN TITIK LOKASI PENGEBORAN DENGAN MENGGUNAKAN GEOLISTRIK
Salah satu tekhnik untuk menentukan titik pengeboran dengan lokasi yang memiliki cekung air/sumber air yang banyak (AKUIFER) adalah dengan metoda GEOLISTRIK. Metoda ini memerlukan lahan untuk dilakukan survey yang cukup luas untuk mencari cekungan air (AKUIFER) di dalam tanah.
Dengan menggunakan tekhnik RESISTIVITY maka dapat ditentukan tahanan yang disesuaikan dengan kontur tanah/jenis batuan yang merupakan sumber air. Sehingga dapat ditentukan kedalaman yang ideal untuk mencapai air yang cukup banyak dan kualiatas yang baik. Dikarenakan Peralatan GEOLISTRIK ini cukup mahal, maka setiap pengeboran melakukan survey terlebih dahulu. Kegiatan survey GEOLISTRIK ini bisa memperoleh informasi keadaan tanah hingga 150 meter.
SUMUR BOR DALAM / ARTESIS
Sumur Bor dalam (DEEP WELL DRILLING) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan Filter Air untuk memproses air baku yang tidak memenuhi syarat air bersih menjadi air bersih. Penggunaan Filter air memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang cukup merepotkan serta membutuhkan biaya perawatan yang cukup tinggi.
Dengan menggunakan SUMUR BOR DALAM (DEEP WELL DRILLING) masalah tersebut bisa diatasi karena kecenderungan kondisi tanah yang memiliki kandungan air yang jelek / tidak memenuhi syarat air bersih tersebut biasanya berkisar di kedalaman 12 m s/d 40 meter.
Khusus untuk dilokasi yang memiliki kadar Garam yang tinggi, semisal di daerah pesisir pantai , kedalaman pengeboran bisa mencapai diatas 100 meter untuk memperoleh air bersih. hanya saja kualitas dari air di kedalam ini memiliki kontur warna tersendiri dan juga suhu diatas suhu air biasa. Akan tetapi kualitas air ini layak untuk digunakan sebagai air bersih untuk mandi, cuci dan kegiatan komersial lainnya.
SUMUR BOR DALAM / ARTESIS MENGATASI AIR KUNING, BAU / ZAT BESI YANG TINGGI
Di sebagian besar wilayah Indonesia, banyak dikeluhkan kondisi air yang kuning, Bau besi atau bau karat serta mengandung Zat besi ( Fe ) yang diambang batas yang diperbolehkan oleh PDAM/PAM. Hal ini dikeluhkan karena sifatnya yang merusak jika digunakan, Kondisi ini banyak merugikan pengguna air, Biasanya dengan melakukan pengeboran yang dalam Kondisi air ini dapat diatasi, hanya saja di beberapa daerah kondisi pengeboran yang dikarenakan lokasi di kedalaman tertentu memiliki kontur tanah berbatu sehingga untuk beberapa perusahaan pengeboran local (Tukang Pantek sumur) tidak dapat diatasi karena keterbatasan alat-alat pengeboran.
SUMUR BOR DALAM / ARTESIS UNTUK MENGATASI AIR ASIN / BERGARAM
Di beberapa daerah di pesisir pantai kebutuhan air tanah atau air tawar juga sangat tinggi , dikarenakan air tanah yang tawar ini merupakan kebutuhan vital bagi sumber kehidupan penduduk di sekitarnya. Hanya saja kegiatan explorasi untuk memperoleh air tawar dan bersih di lokasi pesisir pantai dirasa cukup sulit hal ini dikarenakan pengeboran yang relative sangat dalam bahkan bisa mencapai 200 meter lebih.
Dengan pembuatan sumur bor air dalam/artesis kesulitan untuk memperoleh air bersih ini dapat dilakukan dengan baik, dan banyak hotel, resort yang dipinggir pantai memanfaatkan sumber air ini untuk aktifitas komersial mereka.
PENENTUAN TITIK LOKASI PENGEBORAN DENGAN MENGGUNAKAN GEOLISTRIK
Salah satu tekhnik untuk menentukan titik pengeboran dengan lokasi yang memiliki cekung air/sumber air yang banyak (AKUIFER) adalah dengan metoda GEOLISTRIK. Metoda ini memerlukan lahan untuk dilakukan survey yang cukup luas untuk mencari cekungan air (AKUIFER) di dalam tanah.
Dengan menggunakan tekhnik RESISTIVITY maka dapat ditentukan tahanan yang disesuaikan dengan kontur tanah/jenis batuan yang merupakan sumber air. Sehingga dapat ditentukan kedalaman yang ideal untuk mencapai air yang cukup banyak dan kualiatas yang baik. Dikarenakan Peralatan GEOLISTRIK ini cukup mahal, maka setiap pengeboran melakukan survey terlebih dahulu. Kegiatan survey GEOLISTRIK ini bisa memperoleh informasi keadaan tanah hingga 150 meter.